Jumat, 16 Mei 2014

Resep Cake Zebra Kukus Putel

Memanfaatkan stok putel yang ada di kulkas, hasil dari cake - cake yg saya buat, jadilah cake ini.
Resep saya dapat dari blogwalking ke blog Mbak Irene. Resep asli bisa dilihat disini.

Dari review yang saya baca di blog Mbak Irene, cake ini berbeda dengan cake putel umumnya. Mengingat metode yang dipakai adalah mengukus. Hasil cake tidak membal, spongy, dan tetap moist. Dari segi rasa, menurut saya seperti bolkus mekar atau Kue Radio ( begitu sebutan orang Ende untuk Bolkus Mekar). Saya setuju dengan metode ini karena warna yang dihasilkan menjadi cantik dan cerah.

Saya rebake resep ini kebetulan ada pesanan snack box dari teman saya, Desi. Karena jumlah snack box yang tdk banyak, saya terima. Mengingat saya mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan PRT (sdh 3 tahun gak pny PRT), jadi pesanan snack box yang jumlahnya tidak banyak, saya bisa tangani sendiri.

Berikut resepnya...


CAKE ZEBRA KUKUS PUTIH TELUR

Bahan :
500 ml putel
400 gr gula pasir
25 gr cake emulsifier
100 ml air
300 gr terigu
25 gr maizena
25 gr susu bubuk
100 gr margarin/mentega, cairkan



Cara membuat :
1. Siapkan dandang kukusan, didihkan airnya, kecilkan api

2. Kocok putel sampai agak mengembang, masukkan gula pasir, kocok lagi sampai setengah mengembang.
3. Masukkan cake emulsifier dan air, kocok lagi sampai mengembang dan kental
4. Masukkan terigu, susu dan maizena, sedikit demi sedikit, aduk rata.
5. Masukkan margarin cair, aduk rata
6. Bagi adonan menjadi 3 bagian sama banyak. Adonan pertama beri pasta pandan, adonan ke 2 pasta coklat, adonan ke 3 biarkan saja tanpa diberi pewarna.
7. Oles loyang berukuran 24x24x5cm dengan margarin. 
8. Tuang 1 sendok adonan 1, timpuk dengan adonan ke 2, timpuk lagi dengan adonan ke 3. Adonan akan menyebar dengan sendirinya. Lakukan sampai semua adonan habis.
9. Kukus selama 30 menit sampai matang, tes tusuk.
10. Angkat dari kukusan, keluarkan dari loyang, dinginkan.


Ini penampakan Cake Zebra di dalam snack box bersama teman-temannya.



Selasa, 13 Mei 2014

Pastel aka Jalankote

Sejak masih SMP, saya sudah belajar memilin kulit pastel, dikarenakan nenek saya dari pihak ayah, hampir setiap hari berjualan pastel ini. Jadi resep kulit pastel yang saya buat tentu saja resep warisan nenek.

Bahan untuk kulit sebenarnya sederhana saja. Sedikit minyak goreng yang dicampur dengan air secukupnya, ditambahi sejumput garam kemudian masukkan terigu, uleni sampai kalis atau tidak lengket ditangan. Maaf karena saya tidak punya takarannya. Setiap kali membuat kulit pastel, langsung saja mencampur - campur bahannya. Semua pakai takaran 'kira-kira'. Kalau isian pastel banyak, maka kulitnya pun dibuat agak banyak. Tinggal menambah atau mengurangi takaran air. Kalo terlanjur menumpahkan air agak banyak, yaaa terigunya ditambahin. 

Untuk kulit pastel ekonomis, saya gak pakai telur. Tapi kalo untuk yg non ekonomis, saya menambahkan 1 butir telur ayam. Takaran air disesuaikan. Garam bisa diganti dengan masako ayam / royco ayam.

Untuk isi pastel juga tergantung apa yang disediakan pasar tradisional di Ende. Karena pasar di sini hampir seperti pasar musiman. Kalo lagi musim sawi yaaa pasarnya dipenuhi dengan pedagang yang menjual sawi. Kalo lagi musim tomat, harga tomat pun menurun drastis.

Untuk isian pastel, tergantung dari harga. Untuk isian sayur tentu saja harganya lebih murah. Sedangkan yang ada tambahan daging, tentunya lebih mahal. Rata - rata harga berkisar dari Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 5.000. 

Di Maumere, adik sepupu saya juga berjualan pastel ini. Resep sama seperti punya saya karena kami sama - sama belajar dan mendapat ilmu dari nenek yang sama. Hehehe.
Sekarang nenek sudah tiada, terkadang ada sedikit penyesalan karena dulu gak punya niat belajar membuat bakcang. Untunglah sekarang ada teman - teman dari grup yang bersedia membantu, membagi resepnya. 

Pastel yang saya buat punya sambal sendiri. Sambalnya cair, terbuat dari banyak bawang putih, cabe, saus tomat, gula, garam dan cuka masak. Jadi rasanya ada pedas, manis, asam, asin. 

Mengerjakan pastel dalam jumlah banyak, seorang diri gak ada yang bantu benar - benar suatu tantangan. Dari menyiapkan bahan isiannya sampai menggiling kulit pastel dan mencetak satu - satu. Dilanjutkan memberi isian dan memelintir pinggirannya. Terkadang kalo dipikir - pikir, harga jual dan capeknya gak seimbang. Hehehe.

Ini foto pastel bikinan saya, yang sudah tersusun rapi, siap digoreng dan hasilnya setelah digoreng. hmmm yummy...
Anak - anakku suka banget. Ini juga bisa menjadi salah satu cara menyiasati anak - anak yang tidak suka makan sayuran. 



Jumat, 02 Mei 2014

Sunflowers Bday Cake for Pipit

Buttercream flowers cake

Bday cake pesanan Mbak Ida untuk keponakannya, mbak Pipit. Temanya katanya terserah saya az. Jadi saya pilih Sunflowers Cake ini. Nonton di youtube teknik pembuatannya, kayaknya sich gampang. Maka...jadilah cake ini. Terima kasih untuk orderannya, Mbak... Happy bday mbak Pipit, WUATB yaaa