Rabu, 10 Februari 2010

Brownies Kukus...my basecake too

Cari - mencari resep...saya menemukan resep Brownies Kukus Ny. Liem, yang katanya paling top. Resep ini dapat dengan mudah ditemukan di google. Banyak yang sdh rebake dan kasih review bagus untuk cake dengan menggunakan resep ini.

Berikut resep Browkus yang saya salin kembali untuk arsip saya.

RESEP BROWNIES KUKUS NY. LIEM
Bahan A ;
6 butir telur ayam
225 gr gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk (saya skip)
1/2 sdt garam
1 sdt cake emulsifier
Bahan B :
125 gr terigu
50 gr coklat bubuk
1/2 sdt baking powder
Bahan C :
175 ml minyak goreng
100 gr DCC, lelehkan... campur dengan minyak
Bahan D :
75 ml SKM (bisa yang putih, bisa yang coklat)
Cara membuat :
1. Campur bahan A, kocok hingga mengembang dan kental berjejak
2. Masukkan bahan B, sedikit demi sedikit, aduk rata.
3. Tuang bahan C ke dalam adonan, aduk rata.
4. Pisahkan 100 gr adonan, campur dengan bahan D, aduk rata.
5. Tuang 1/2 bagian adonan sisa ke dalam loyang berukuran 20cm yang telah diolesi dengan sedikit minyak dan diberi alas kertas.
6. Kukus selama kurang lebih 10 menit, kemudian buka tutupan dandang kukusan, tuang adonan yang tadi disisihkan (adonan yang dicampur bahan D), kukus lagi selama 5 menit.
7. Tuang adonan sisa, kukus kembali selama 20 - 30 menit sampai matang.
8. Angkat dan dinginkan. Siap disajikan / dihias.

Catatan : 
  • Dandang kukusan harus sudah dipanaskan sebelum adonan dimasukkan. 
  • Gunakan api sedang. Jangan menggunakan api besar agar permukaan cake tidak bergelombang.
  • Saat menuangkan adonan ke 2, loyang tidak perlu dikeluarkan dari dalam kukusan.

Saya menggunakan resep browkus ini untuk basecake barbie cake saya, karena berdasarkan banyak review yang saya dapat, jenis cake ini yang paling cocok. Tidak beremah kalo dipahat, juga dari segi rasa enak, empuk, dan lembab.

Untuk 1 barbie cake saya menggunakan 2 pan cake browkus. Yang satu dikukus menggunakan loyang tulban jadul dengan model bergelombang gitu, sedangkan untuk bagian bawah, saya menggunakan loyang bundar standar yang diameternya seukuran dengan diameter loyang tulban. Loyang tulban yang saya maksud yang seperti ini :


Mengapa saya sebut jadul ? Karena loyang seperti ini saya dapat warisan dari nenek saya. Dan punya saya bentuknya sudah agak peot sana peot sini, walaupun tentu saja masih bisa dipakai sampai sekarang. Kalo dipikir-pikir...kenapa bisa peot ya ? Karena menurut saya...loyang yang saya miliki ini terbuat dari bahan yang kokoh. Bagian - bagian peotnya, berapa kali saya coba perbaiki, gak bisa. Lalu kenapa bisa peot ? hahaha...whatever laaa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar